Selasa 10 Januari 2012 Sinopsis The Moon that Embraces The Sun Episode 2 Payung merah itu ternyata bukan tersangkut di atas pohon tapi benar-benar melayang di udara. Hwon dan para pengikutnya terperangah. Payung itu jatuh ke tanah dan Hwon mengambilnya. Ia menganggap payung itu adalah pertanda bahwa ia akan bertemu dengan Yeon-woo lagi.

soompi The Moon That Embracing The Sun - Drama bertema kerajaan, The Moon That Embraces The Sun menjadi salah satu drama yang populer beberapa tahun silam. Drama ini dibintangi banyak aktor dan artis populer seperti Han Ga In, Kim Soo Hyun, Jung Il Wo, Im Si Wan, Kim Yoo Jung, dan Yeo Jin Goo. Dua episode pertama dari drama ini berhasil meraih 18 persen dan 19,9 persen. Baca Juga Intip Profile Minji Member Baru Secret Number, Simak Juga Sinopsis Drama Korea Terbaru My Name Drama ini menjadi menjadi debut Im Siwan sebagai seorang aktor. Drama ini menceritakan kisah cinta Raja Lee Hwon Kim Soo Hyun dan seorang peramal bernama Wol Han Ga In. Lee Hwon dan Wol bertemu ketika mereka masih remaja. Baca Juga Sinopsis Drama Korea Terbaru Song Joong Ki The Chaebol's Family's Youngest Son, Bakal Tayang Pada 2022! PROMOTED CONTENT Video Pilihan

PlotSynopsis by AsianWiki Staff ©. Historical drama "The Moon Embracing The Sun" tells a love story between King Lee Hwon ( Kim Soo-Hyun) and a female shaman named Wol ( Han Ga-In ). Wol was born from a noble family and became the crown princess, but she was entrapped and faced execution. Finally, she lived as a shaman.

Completed Firebird39 people found this review helpful Story Acting/Cast Music Rewatch Value I watched this drama because of its good ratings and reviews. I'd say they're really well-deserved! For me, it is a great drama for many reasons. TMTETS was my first historical drama and after watching this, I would love to try more sageuks. It was truly beautiful to watch - the costumes, places, all the historical stuff, not to mention the good-looking actors! It was way too far from the boring drama I expected it to be. STORY - Interesting storyline! It has great drama, touching romance, some suspense and action, somehow annoying politics, and humorous moments. And it gets more and more exciting as the story unfolded. I was easily moved with the story. What else could you ask for? I didn't expect to have lots of laughs from this drama. And of course, you'll see a lot of sad scenes, a lot of crying. But it wasn't until the last episode that I cried my eyes out! Really. Some were really heartbreaking. Some was just too illogical, and too sad, to happen. Other than that, the ending was lovely. You'll laugh with still tears on your eyes. However, I can't get away with its downsides. I think the drama lost some of its energy on the second half. Or I guess the first episodes were just too good! I won't say there was no boring moment because there was some time that I just wanted to skip episodes and proceed to the last, I just find it predictable. But I'm glad I didn't or else I could have lost the story. BTW, I hate it when one character just can't move on, being so martyr, when he deserves to be happy. ACTING/CAST - I loved to watch this drama bec. of Jung Il Woo. But in the end, I also learned to love Kim Soo Hyun. For his superb acting, and looks. He gave justice to his role as the King. Young Lee Hwon was equally amazing. I couldn't say any flaw. As for Il woo, he has always been good. Though I think I love his character here less. Han Ga In was a real beauty, but I honestly thing the younger Yeon Woo did her role better. I also enjoyed watching the side characters, each of them. The younger actors also did a great job that I quite got sad when their characters got older. MUSIC - I love Back in Time and the instrumentals. I thinks they we're all perfect for the diff. moods of the series. But to be honest, I didn't get to appreciate its OST until I listened to it after finishing the drama. REWATCH VALUE - I'm not into rewatching but I suppose I will still watch it in the distant future. OVERALL - I give it a 9 overall. I love it to bits. Definitely a must-see. = Read More Was this review helpful to you?
The Moon Embracing The Sun" adalah drama fantasi sejarah (sageuk) dengan latar zaman Dinasti Joseon. Pangeran Lee Hwon (Kim Soo Hyun) dan saudara tirinya, Pangeran Yang Myung (Jung Il Woo) jatuh cinta pada gadis yang sama, seorang dukun bernama Wol (Han Ga In). InspirĂ© du livre du mĂȘme nom Ă©crit par Jung Eun Gwol qui est Ă©galement l'auteur des livres ayant inspirĂ© le drama "Sungkyunkwan Scandal". Le soleil reprĂ©sente le destin d'un roi. La lune reprĂ©sente celui d'une reine. Selon la reine douairiĂšre, deux soleils ne peuvent coexister, tout comme deux lunes ne peuvent exister. Lee Hwon est l'hĂ©ritier du trĂŽne. Son frĂšre aĂźnĂ©, le prince Yang Myeong Gun, est le fils d'une concubine et est donc illĂ©gitime. Bien que leur amitiĂ© soit solide et que Yang Myeong Gun ne convoite pas le trĂŽne, ce dernier est obligĂ© de vivre Ă  l'extĂ©rieur du palais. Tous deux sont sous le charme d'une jeune fille noble, Heo Yeon Wu. AprĂšs s'ĂȘtre fait remarquer pour son intelligence, Yeon Wu deviendra la princesse hĂ©ritiĂšre, fiancĂ©e Ă  Lee Hwon. Malheureusement, la reine douairiĂšre et ses ministres souhaitent donner cette position Ă  une autre jeune fille, une autre lune, Yun Bo Gyeong. Sous le coup des manigances politiques et des forces occultes, Heo Yeon Wu succombe et sa famille est exclue. Huit ans plus tard, Lee Hwon est dĂ©sormais roi et Yun Bo Gyeong reine. Leur mariage n'est toutefois toujours pas consommĂ© et la santĂ© du roi est incertaine. Yeon Wu, que tous croient morte, rĂ©apparait alors au palais en tant que shaman. Bien qu'elle jette le trouble dans le cƓur de ceux qui l'ont connue, elle se fait dĂ©sormais appeler Wol qui signifie "lune", est amnĂ©sique. EPISODE1 RECAP. A woman narrates: "It is said that in the beginning, there were two suns and two moons. But day was too hot, and night too cold. All of creation was thrown into chaos, and the people in misery. It was then that a hero appeared and shot one sun and one moon out of the sky with arrows, and brought peace to the world.". What? Fanny merecaps melodrama? Sageuk? No way
 Yes way!!^^ Walau awalnya ragu untuk membuat sinopsis ini karena sageuk jelas lebih berat ceritanya daripada romcom dan ini bukanlah fusion sageuk seperti SKKS yang seperti awalnya kubayangkan The Moon that Embraces The Sun jelas lebih berat dan lebih rumit daripada SKKS. Apalagi melihat preview Wild Romance yang kocak banget sempat membuatku goyah. Tapi aku memutuskan drama ini menjadi proyek sinopsisku selanjutnya. Why? Aku ingin mencoba sesuatu yang baru dan menurutku fusionsageuk adalah bahan yang cocok untuk didramatisir ^^ Wish me luck all
karena drama ini pada satu titik aku yakin drama ini akan membuat air mataku kering p PS karena substitle untuk Kdrama akhir-akhir ini lebih lambat muncul dari biasanya, maka terpaksa aku membuat sinopsis dengan menterjemahkan dari blog lain. Namun aku tetap menontonnya sambil membuat sinopsis dan mengambil screencap. Sinopsis Episode 1 Ibu Suri Yoon “Pada suatu masa ada dua matahari dan dua bulan. Siang hari terasa sangat panas dan malam dingin membekukan. Dunia berada dalam kekacauan. Waktu itu, seorang pahlawan muncul dan memanah satu matahari dan satu bulan, mengembalikan keteraturan dan kedamaian di dunia.” Ibu Suri Yoon sedang minum teh dengan kemenakannya, Yoon Dae-hyung. Ibu Suri berkata mereka tidak bisa setiap saat menunggu munculnya seorang pahlawan. Ibu Suri ingin kemenakannya menjadi pahlawan itu, karena hanya boleh ada satu matahari di langit maka satu lagi harus dilenyapkan. Matahari melambangkan raja. Saat itu adalah pemerintahan Raja Seongjo. Adik tiri Raja, Pangeran Uisung, dianggap Ibu Suri ibu dari Raja Seongjo sebagai pengancam tahta anaknya walau keduanya memiliki hubungan yang baik. Pangeran Uisung dianggap matahari ke-2. Sekelompok orang berpakaian serba hitam mengendap-ngendap di malam hari dan menyusup ke sebuah rumah besar. Mereka menempel kertas kuning jimat di tembok dan mengubur sebuah buku kuning di halaman. Satu orang penyusup memasuki sebuah kamar namun menemukan kamar itu kosong. Pangeran Uisung tiba-tiba muncul, menghunus pedang ke leher orang itu tapi orang itu berhasil berkelit. Pangeran menyerang orang itu namun ia terpanah. Tiba-tiba seorang wanita terbangun di tengah malam. Sepertinya ia bermimpi buruk. Tapi tunggu dulu, ia adalah Ah-ri cameo oleh Jang Young-nam, seorang shaman. Ia tahu “pria itu” dalam bahaya dan bersikeras pergi ke kediamannya saat itu juga. Temannya sesama shaman, Jang Nok-young, mencoba mengejarnya untuk menghentikannya tapi ia berhenti. Sepertinya ia mendapat firasat 
 atau penglihatan? Ia melihat ke langit dan melihat bulan tertutup awan dengan cepat lalu dengan cepat awan berlalu dan bulan bersinar menyilaukan. Pangeran Uisung terus melawan dan tidak menyerah walau ia sudah terluka. Tapi perkelahian berjalan tidak seimbang. Ia hampir terbunuh ketika seseorang berteriak menghentikan. Yoon Dae-hyung. Pangeran Uisung memakinya sebagai anjing dan babi yang haus kekuasaan, dan mengancam akan memberitahu Raja mengenai kejahatan Dae-hyung. Ia yakin kakaknya lebih mempercayainya daripada Yoon Dae-hyung. Sayangnya hidup Pangeran Uisung tidak akan lama untuk menjalankan ancamannya. Yoon Dae-hyung siap menebas Pangeran Uisung namun sempat memberitahu bahwa teman baik pangeran menunggu di kehidupan selanjutnya. Seorang pria bangsawan mati tergantung di kediamannya dan sebuah surat bunuh diri dilemparkan ke meja. Pangeran Uisung sangat sedih dan marah. Ia bangkit menyerang tapi pedang Yoon Dae-hyun diayun mengiris lehernya. Ah-ri tergagap melihat kejadian itu dari balik tembok. Yoon Dae-hyung melihatnya melalui pantulan di pedang dan memerintahkan orang-orang berpakaian hitam itu untuk mengejar Ah-ri dan melenyapkannya. Ah-ri dikejar hingga ke ujung tebing. Dia berhenti tapi kakinya terpleset hingga ia jatuh ke jurang. Para pengejarnya berlari ke bawah untuk mencarinya tapi mereka tidak menemukannya. Mereka hanya menemukan sebuah pita merah pengikat rambut. Mereka mengenali pita itu milik anggota kantor astrologiilmu perbintangan kerajaan. Pemimpin kelompok pembunuh itu memerintahkan agar mereka mencari Ah-ri dan membunuhnya. Di kantor astrologi kerajaan, kepala shaman menghitung semua anggotanya dan menemukan kalau Ah-ri menghilang. Ia menatap Shaman Jang dan bertanya ke mana Ah-ri pergi. Ibu Suri dan Yoon Dae-hyung mendiskusikan apa yang harus mereka lakukan terhadap Ah-ri, yang sudah melihat semua kejadian itu. Mereka menyayangkan harus melenyapkan Ari karena ia adalah shaman muda paling berbakat dan sudah ditunjuk menjadi kepala shaman berikutnya. Tapi mereka harus melakukannya. Ibu Suri Yoon tahu Ah-ri pernah bekerja sebagai budak dalam kediaman Pangeran Uisung dan ada sesuatu di antara mereka berdua. Mereka memutuskan menggunakan hal itu untuk keuntungan mereka. Mereka akan menuduh Ah-ri menggunakan kutukan untuk menjadikan Pangeran Uisung seorang Raja. Dan karena kepala shaman berpihak pada Ibu Suri maka akan sangat mudah menjatuhkan Ari. Pengawal istana pergi ke kediaman Pangeran Uisung dan teman baiknya. Mereka ditemukan telah mati. Raja menerima surat bunuh diri yang mengatakan kalau Pangeran Uisung dan sahabatnya mengaku bersalah karena telah merencanakan pemberontakan. Raja tak percaya dengan semua ini. Kepala shaman dipanggil menemui raja. Ia diperintahkan untuk menjelaskan isi jimat yang ditemukan di kediaman Pangeran Uisung. Kepala Shaman yang sudah bersekutu dengan Yoon Dae-hyung mengatakan jimat itu untuk mengambil kekuatan matahari Raja. Ia juga berkata jimat itu dibuat oleh Ah-ri. Raja memerintahkan agar Ah-ri segera ditemukan. Ah-ri yang terluka terjatuh di depan iring-iringan tandu seorang wanita bangsawan Dayang Han!!. Wanita bangsawan itu, Nyonya Shin, sedang hamil tua tapi ia bergegas keluar dari tandu untuk menolong Ah-ri. Ia menyuruh Ah-ri dimasukkan ke dalam tandu walau diprotes keras oleh pelayannya. Di tembok masuk kota, para pengawal sedang memperhatikan setiap orang yang masuk. Mereka mencari Ah-ri. Iringan tandu Ny. Shin sampai di pintu kota. Pengawal memperlihatkan gambar wajah Ah-ri pada pelayan Ny. Shin. Untunglah pelayan Ny. Shin menyangkal telah melihat Ah-ri. Tapi pengawal itu curiga dan menyuruh Ny. Shin keluar karena mereka hendak memeriksa tandu. Ny. Shin menolak keluar dengan alasan ia sedang hamil tua dan setiap saat dapat melahirkan. Ah-ri bersembunyi di balik hanbok Ny. Shin. Pengawal memperbolehkan tandu Ny. Shin lewat. Tapi baru beberapa langkah ia menyadari ada darah yang menetes dari tandu. Ia segera menghentikan tandu itu dan membuka jendelanya. Tapi yang tampak Ny. Shin yang kelihatan menahan sakit. Pelayan Ny. Shin pura-pura panik seakan-akan Ny. Shin akan melahirkan dan bersikeras mereka harus segera pergi. Mendengar nama keluarga Ny. Shin, pengawal itu berubah sikap dan buru-buru mempersilakan tandu itu pergi. Di tempat aman, Ah-ri mengucapkan terima kasih atas pertolongan Ny. Shin. Ia berkata bayi Ny. Shin adalah bayi perempuan dan ia cantik seperti bulan. Ny. Shin senang sekali mendengarnya karena ia sangat ingin anak perempuan. Ah-ri lalu mendapat penglihatan akan masa depan bayi itu. Gadis itu bertemu Putera Mahkota, menjadi anggota kerajaan, sakit parah, bulan tertutup, lalu kuburan. Ah-ri terkesiap tapi ia tidak mengatakan apapun pada Ny. Shin. Saat tandu Ny. Shin beranjak pergi, Ah-ri memanggilnya. Ia berkata pada Ny. Shin, walau ia harus mati ia akan terus melindungi anak perempuan Ny. Shin selamanya. Ny. Shin tersenyum mengangguk. Sayangnya tak berapa lama kemudian Ah-ri tertangkap dan disiksa di pengadilan. Teman-temannya menyaksikan dengan ngeri, terutama Shaman Jang. Shaman Jang menatap Shaman Kepala tapi Shaman Kepala menggeleng, lepas tangan dengan apa yang dialami Ah-ri. Yoon Dae-hyung, yang memimpin interogasi, menyuruh Ah-ri menjelaskan jimat itu untuk apa. Ah-ri dengan lemah berkata ia tidak tahu apapun. Ia menyangkal semua tuduhan. Namun saat Yoon Dae-hyung menyebutnya pengkhianat, Ah-ri mendadak mendapat kekuatan ekstra. Dengan tatapan murka dan suara lantang ia berbicara pada Yoon Dae-hyung “Kau pikir hanya aku yang melihatnya, bukan?! Kau pikir semua akan berakhir jika kau menyingkirkan aku, bukan?! Kau salah, kau penjahat
Bulan melihatmu. Bukan hanya darah pria itu yang terserap di pedangmu malam itu. Cahaya bulan pun terserap ke dalamnya. Tunggu dan lihat! Satu hari nanti kejahatanmu akan diungkap di bawah sinar bulan! Satu hari nanti bulan akan memutus kehidupanmu!” Yoon Dae-hyung berteriak marah memerintahkan Ah-ri kembali disiksa. Ah-ri lalu dijebloskan ke dalam penjara untuk menunggu waktu eksekusi. Shaman Jang menyogok penjaga penjara agar bisa menemui Ah-ri. Sambil menangis Shaman Jang berkata Ah-ri telah bersikap bodoh karena membiarkan cinta membawanya ke kediaman Pangeran Uisung malam itu. Ah-ri berkata baik Pangeran Uisung maupun dirinya sama sekali tidak menginginkan tahta. Shaman Jang merasa tidak berdaya karena tidak bisa menolong sahabatnya. Ah-ri meminta Shaman Jang melindungi seorang anak. Terlalu dekat dengan matahari akan membawa bencana bagi anak itu dan keluarganya, jadi anak itu harus dijauhkan dari matahari. Shaman Jang bertanya siapa anak itu tapi Ah-ri tidak memberi nama. Mereka tidak sempat berbicara lagi karena penjaga penjara menarik Shaman Jang pergi sebelum kedatangannya kepergok orang lain. Keesokan harinya adalah pelaksanaan eksekusi Ah-ri. Hukuman ini sangat kejam. Kedua tangan dan kaki Ah-ri diikat ke arah berlawanan dan ujung satunya diikatkan pada kaki empat ekor sapi. Ah-ri melihat ke langit. Ia melihat matahari terpecah menjadi dua lalu ia melihat kilatan-kilatan masa depan, dimana dua orang kakak beradik Hwon dan Yang Myung bermain dengan gembira. Lalu ia melihat putri Ny. Han Yeon-woo menjadi Putri Mahkota. Ah-ri berkata dalam hatinya “Dua matahari, dan satu bulan. Aku doakan kalian semua tetap aman.” Gong dibunyikan, keempat sapi itu mulai berjalan ke arah berlawanan hingga tubuh Ah-ri terangkat dari tanah. Shaman Jang tak sanggup menyaksikan eksekusi itu. Air mata Ah-ri mengalir, menyadari waktu kematiannya sudah tiba. Layar putih. Tepat saat Ah-ri mati, seorang bayi dilahirkan. Bayi perempuan yang dilahirkan Ny. Shin. Cute banget bayinya^^ Ny. Shin dan kakak laki-laki bayi itu terpesona dengan kecantikan sang bayi. Cantik seperti bulan. Awww
jadi inget sama nama anakku Celine. Artinya sama, cantik seperti bulan^^ Shaman Jang mengubur Ah-ri di hutan. Ia teringat permintaan terakhir Ah-ri, melindungi seorang anak. Waktu pun berlalu
.. Di istana sedang dipersiapkan sebuah upacara untuk merayakan kelulusan para cendekiawan muda yang telah lulus ujian negara. Mereka akan memberi hormat pada Raja dan menerima hadiah. Namun dalam persiapan itu para dayang menemukan beberapa benda yang hilang. Bukan hanya itu, Putera Mahkota juga hilang. Kasim Hyun Sung kebingungan mencari Putera Mahkota. Di mana Putera Mahkota? Ia sedang berganti pakaian di sebuah ruangan tak terpakai. Di atas meja tergeletak barang-barang upacara yang hilang. Putera Mahkota PM mencuri? Hmm
sepertinya Putera Mahkota ini tidak sesempurna yang kita bayangkan. Ia mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa lalu tersenyum. Di depan istana dua buah tandu telah tiba. turun dengan wajah gembira. Ia menyuruh Yeon-woo turun. Gadis itu sekarang berusia 11 tahun. Yeon-woo malah sedang asyik membaca di dalam tandunya. Ibunya menyuruh Yeon-woo segera turun. Yeon-woo menurut. Ia melangkah keluar tandunya dan tersenyum memandang istana. Mereka bergegas masuk dalam barisan dan mencari-cari Yeom, kakak Yeon-woo. Yeom termasuk salah satu cendekiawan yang lulus. Juga Woon, sahabat Yeom. Ny. Shin berkata Yang Myung tidak ada. Yang Myung juga bersahabat dengan Yeom dan Woon. Mereka bertiga adalah anak didik Tuan Heo ayah Yeom dan Yeon-woo. Kasim Hyun masih kebingungan mencari PM Hwon dan menyuruh beberapa pengawal untuk mencarinya. Sepertinya ini bukan kali pertama PM menghilang. Dan mereka harus menemukan PM sebelum Raja mengetahui masalah ini. Kalau tidak, bisa terjadi masalah besar. Raja tiba. Semua membungkukkan badan memberi hormat. Termasuk Yeon-woo dan ibunya. Tapi perhatian Yeon-woo teralihkan oleh seekor kupu-kupu kuning yang terbang menghampirinya. Jadi inget Putri Seol di My Princess, yang disambut oleh seekor kupu-kupu juga waktu hendak memasuki istana^^ Kupu-kupu melambangkan takdir Upacara dimulai. Para cendekiawan yang lulus diberi hiasan kepala dan dijamu teh. Ayah Yeon-woo melirik bangga pada anaknya, sementara Yoon Dae-hyung yang berdiri di sebelahnya melirik penuh dengki. Sepertinya ayah Yeon-woo mulai memegang peranan penting di istana hingga Yoon merasa iri. Ny. Shin melihat wajah suaminya yang sumringah dan berceloteh pada Yeon-woo tapi Yeon-woo ternyata sudah tidak ada di sampingnya. Yeon-woo sibuk mengejar kupu-kupu tadi hingga ke sebuah halaman tempat di mana Hwon sedang mengendap-endap naik tangga hendak melewati tembok. Dasar Pangeran ya, masa naik tangga aja bawa payung merah lagi warnanya hihihi
biar kulitnya ngga terbakar matahari gitu? Yeon-woo tidak menyadari keberadaan Hwon di sana. Sementara Hwon untuk sesaat terpukau melihat kecantikan Yeon-woo. Kupu-kupu itu terbang melintasi tangga Hwon. Yeo-woo behenti di sana dan baru melihat Hwon yang berdiri di tengah tangga. Hwon kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Yeon-woo. Keduanya buru-buru menjauhkan diri dan bangkit berdiri. Sesaat mereka merasa kikuk. Hwon bertanya mengapa Yeon-woo bisa ada di situ. Yeon-woo malah balik bertanya mengapa Hwon berniat kabur melewati tembok. Hwon dengan angkuh berkata hanya ia yang boleh mengajukan pertanyaan. Yeon-woo menjawab yang sebenarnya, bahwa ia datang ke istana untuk melihat kakaknya. Ia menganggap Hwon juga mencurigakan jadi ia berniat memanggil penjaga kerajaan. Ia curiga Hwon adalah pencuri yang berniat kabur karena ia melihat sebuah bungkusan di tanah yang dibawa Hwon. Hwon menyangkal tapi ketika ia mengambil tasnya, isinya berhamburan keluar. Itu adalah barang-barang yang hilang seperti cangkir, permen, dan kuas kaligrafi. Yeon-woo menatap curiga sementara Hwon berusaha memikirkan alasan lain. Tapi Yeon-woo langsung berteriak memanggil penjaga. Hwon buru-buru menutup mulut Yeon-woo dengan tangannya dan menariknya melarikan diri. Mereka berhenti berlari di tempat aman, sebuah paviliun dekat danau. Yeon-woo masih berniat melaporkannya. Akhirnya Hwon mengaku kalau ia hendak keluar dari istana untuk mencari kakak laki-lakinya. Ia menjelaskan kalau kakaknya berbeda ibu dengannya tapi ia orang yang baik. Karena kakaknya anak selir, ia tidak bisa ikut ujian negara, tidak bisa mendapat karir, bahkan tidak bisa menerima cinta ayahnya. Kilas balik Hwon dan Yang Myung bermain bersama. Keduanya berlatih pedang kayu. Tapi kemampuan Yang Myung lebih baik dari Hwon hingga pedang kayunya tertuju pada leher Hwon. Keduanya tertawa. Hwon memuji kemampuan kakaknya. Sial, tepat saat itu Raja melintas dan melihat Yang Myung mengacungkan pedang kayu ke leher Hwon. Ia melihat dengan pandangan tak suka dan berlalu. Yang Myung menghela nafas panjang. Hwon mengerti alasan kakaknya hidup seperti itu karena dirinya. Ia sudah lama tidak bertemu kakaknya karena itu ia ingin menemukannya sendiri. Yeon-woo bertanya mengapa Hwon menyalahkan dirinya sendiri karena garis lahir kakaknya tidak bisa ditentukan oleh Hwon. Ia yakin jika kakak Hwon memang orang baik maka ia tidak akan marah pada adiknya. Yeon-woo lalu berceloteh panjang lebar memprotes hukum Joseon yang dianggapnya tidak masuk akal. Ia tidak mengerti mengapa kakak beradik dibesarkan terpisah, wanita tidak boleh menuntut ilmu, budak dan bangsawan diperlakukan berbeda. Hwon terperangah mendengar perkataan Yeon-woo. Yeon-woo sadar ia telah kebanyakan bicara. Yaa
dan kau baru saja mengkritik Raja di depan calon Raja p “Apa kau bilang politik Raja semua salah?” goda Hwon, ”Seharusnya aku yang memanggil penjaga istana.” Hwon berjanji tidak akan melaporkan Yeon-woo jika ia berhenti menyebutnya pencuri. Semua barang di bungkusan itu adalah miliknya. Yeon-woo heran mengapa Hwon mampu membeli semua barang mahal itu. “Karena aku adalah 
..Aku adalah
. penjaga interior.” Pfffttt
. Ibu Yeon-woo meminta bantuan penjaga istana untuk mencari puterinya. Ia sangat khawatir karena tidak bisa menemukan Yeon-woo. Tepat saat itu Hwon dan Yeon-woo kembali ke istana. Ny. Shin buru-buru menghampiri putrinya dan memeluknya. Sementara Hwon bergegas menghampiri penjaga istana dan memintanya agar tidak membuka mulut dan ikuti saja perkataannya. Penjaga itu bener-bener nurut lho. Mulutnya ditutup rapat hahaha, bahkan ngga berani mengucapkan salam pada Hwon. Hwon berkata pada Yeon-woo bahwa ia sudah meminta maaf pada penjaga karena mengambil barang-barang itu dan ia cepat-cepat pergi dari sana sambil mendorong si penjaga. Saat Yeon-woo dan ibunya hendak meninggalkan istana, seorang dayang menghampiri tandu Yeon-woo dan memanggilnya. Ia memberikan sebuah surat dibungkus kain pada Yeon-woo. Ia menyampaikan pesan Hwon, yang disebutnya sebagai Tuan Muda Gedung Bulan Perak Gedung tempat mereka pertama kali bertemu, agar Yeon-woo berhati-hati jalan di malam hari mulai saat ini berhati-hati tidak membuat Hwon marah saat mereka bertemu lagi. Raja menegur PM Hwon. Dalam jubah pangerannya, Hwon terlihat berbeda. Ia terlihat tidak ceria dan sedih. Ia mengaku pada ayahnya bahwa ia keluar istana untuk mencari kakaknya. Ia ingin belajar bersama-sama dengan kakaknya. Bagaimana bisa ia mempelajari dunia jika ia hanya belajar dengan gurunya dan tidak ada orang yang diajak berdebat? Raja menjadi marah dan memecat semua guru Hwon yang dianggap menyebabkan pembangkangan Hwon. Ia melarang Hwon keluar istana dan akan segera mencari guru pengganti baginya. Hwon merasa tak berdaya. Ibu Suri bertemu dengan Yoon Dae-hyung. Kali ini mereka membicarakan bonsai. Ibu Suri berkata memelihara bonsai tidak semudah yang kelihatan. Jika kita kehilangan kesempatan untuk menonjolkan sebuah bentuk, akan semakin sulit untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Ia sudah mendengar kabar kalau Raja memecat semua cendekiawan yang mengajar PM dan segera menunjuk penggantinya. Ia mengingatkan Yoon Dae-hyung pentingnya posisi itu untuk diisi dengan benar. Yoon mengangguk mengerti dan tersenyum. Ratu Han ibu Hwon memohon pada Raja agar Pangeran Yang Myung diijinkan kembali ke istana untuk menghabiskan waktu bersama Hwon. Melarang mereka bertemu malah membuat Hwon semakin merindukan kakaknya. Tapi Raja malah marah dan bersikeras bahwa itulah cara para Raja mempertahankan tahtanya. Ratu Han keluar dari kediaman Raja dan berpapasan dengan Selir Park ibu Yang Myung beserta rombongannya. Keduanya memiliki hubungan saling menghormati dan bersikap sopan satu sama lain. Selir Park meminta maaf karena putranya Yang Myung menjadi penyebab masalah. Ratu Han berkata itu bukan salah Selir Park, ia bahkan meminta Yang Myung menemuinya bila ia sudah diijinkan kembali ke istana. Pangeran Yang Myung berkeliaran di kota mengenakan baju pemburu dan menjual ayam pada pedagang di pasar. Ia melihat sekitarnya dan tertarik pada sebuah antrian panjang penduduk. Pedagang ayam menjelaskan orang-orang itu mengantri untuk bertemu dengan seorang shaman kecil berumur delapan tahun yang buta. Shaman itu dikatakan mampu melihat masa depan dan menyembuhkan penyakit. Shaman Jang sekarang menjadi shaman kepala menuju tempat yang sama. Ia sudah mendengar ada orang-orang yang menggunakan anak kecil untuk menipu. Ia berjalan ke barisan depan tapi sebuah tangan terulur menghalanginya. Ia meminta Shaman Jang menunggu giliran alias antri. Shaman Jang tidak berkata apapun dan berbalik pergi. Tapi tiba-tiba ia merasakan sesuatu dan berbalik. Ia melihat Yang Myung dan menyadari, “Ini adalah matahari Joseon yang satunya lagi.” Ia tertarik dan berdiri di ambang pintu bersama pelayannya untuk memperhatikan Yang Myung. Yang Myung pura-pura berjalan pincang mendekati shaman kecil. Sebelumnya, seorang pria yang ikut antri bertanya apa keluhan Yang Myung. Yang Myung berkata ia mengalami kecelakaan saat berburu di hutan dan kakinya sakit. Ternyata orang itu berkomplot dengan pria yang menjadi pendamping shaman kecil. Mereka saling bertukar kode. Shaman kecil itu berkata kaki Yang Myung terluka sesuai kode yang diberikan sekaligus mengkonfirmasi kalau gadis ini digunakan kelompok penipu. Tapi lalu gadis kecil itu menambahkan,” Paman, aku melihat cahaya di dalammu.” Shaman Jang yang ikut mendengar terkesiap, apakah anak ini benar-benar memiliki kemampuan paranormal? Shaman kecil itu menjelaskan ia “melihat” cahaya kuning kemerahan yang cerah warna matahari. Yang Myung mendekati shaman kecil itu dan menyingkap sedikit kerahnya, ada memar-memar di leher dan tangan anak itu. Ia meminta shaman kecil itu membuka mata karena ia akan memberinya kue. Ternyata gadis itu tidak buta dan ia langsung melahap kue pemberian Yang Myung. Kasian
 gadis kecil itu sangat kelaparan. Pria di sampingnya malah terus memkuli kepala anak itu karena membuka kebohongan mereka. Para penduduk sadar telah ditipu dan meminta uang mereka dikembalikan. Kehebohan pun terjadi. Yang Myung mengangkat gadis itu dan menggendongnya keluar. Di ambang pintu, ia meminta Shaman Jang memanggil penjaga keamanan. Yang Myung menggendong gadis kecil itu untuk mencari tabib tapi ia dikepung oleh komplotan penipu yang menggunakan shaman kecil itu. Seseorang berhasil mengambil shaman kecil dari gendongan Yang Myung dan pergi. Untunglah Shaman Jang menghadang dan meminta agar anak itu diberikan padanya. Orang itu tadinya tidak mau tapi melihat para penjaga keamanan datang, ia segera menurunkan gadis tu dan kabur. Sementara itu Yang Myung dipukuli oleh komplotan penipu. Ia berkata guru pedangnya baru saja dianugerahi gelar sarjana bela diri. Mereka menertawakan Yang Myung. Jika orang seperti itu guru Yang Myung, berarti ayahnya adalah Raja. Yang Myung jatuh terkapar. Ia menghela nafas dan bangkit berdiri. Ia berkata ia mengenal Raja dan Raja tidak memiliki seorang anak penjahat. Ia melawan dengan kemampuan bela dirinya yang mengagumkan dan menjatuhkan kawanan penipu itu. Malam itu Yang Myung kembali berpakaian bangsawan. Ia berdiri di luar istana dan mengucapkan selamat malam pada ayahnya. Meminta maaf karena tidak bisa mengatakannya langsung dan ia memikirkan bagaiamana kabar adiknya. Di dalam istana, Hwon memandang ke langit. Rombongannya mengikutinya kemana pun Hwon bergerak. Kaya bebek
sorong ke kiri 
sorong ke kanan
. Hwon menoleh kesal pada mereka. Ia memastikan pada mereka kalau ia tidak akan melarikan diri jadi jangan khawatir Ia tahu akibatnya, para pelayannya bisa dipecat seperti para gurunya. Angin bertiup menerbangkan kelopak-kelopak bunga. Ia teringat kejadian siang itu, ketika ia terjatuh bersama Yeon-woo dan payungnya menutupi mereka. Saat itu angin juga bertiup membawa kelopak-kelopak bunga dan menerbangkan payung itu. Hwon berpikir jika Yeon-woo tahu ia adalah putera mahkota, ia pasti akan mendengar lebih banyak celotehan. Tapi ia rasa tidak ada alasan lagi baginya untuk bertemu Yeon-woo. Hwon melihat ke langit. Payung merah itu ada di sana. Terangkut di atas pohon. Sementara itu Yeon-woo duduk di kamarnya dan membaca pesan Hwon. Pesannya berbunyi “Jika dilukis, bundar. Jika ditulis, persegi. Kelinci hidup, ayam mati.” Yeon-woo tak mengerti maksudnya. Ia bertanya pada Seul pelayannya apa arti kata-kata itu. Seul tidak membantu, ia hanya berkata jiaka ayam mati maka siapa yang membangunkan kita pagi-pagi hoho
jaman belum ada weker nih^^ Yang Myung berjalan di luar rumah Yeon-woo dan saat tidak ada orang ia melompat ke atas tembok rumah Yeon-woo. Ia duduk memperhatikan Yeon-woo dari kejauhan. Yeon-woo keluar dari kamarnya membawa surat Hwon sambil terus memikirkan artinya. Ia terus berpikir dan sadar itu bukan tulisan ayam/kelinci tapi “lahir pagi hari dan mati malam hari”. Lalu apa yang dilukis bundar dan ditulis kotak? Ia ingat kata-kata Hwon,” Aku adalah
.” “Matahari..” gumam Yeon-woo terkejut. Ia sadar Heon adalah sang Putera Mahkota. Di istana Hwon memandangi payung merah itu dan berharap suatu hari nanti bertemu kembali dengan Yeon-woo. Yeon-woo jatuh terduduk di tanah. Ia merasa lega karena mereka tidak perlu bertemu lagi walau itu merupakan suatu kehormatan. Sementara itu Yang Myung yang masih duduk di atas tembok tersenyum dan dalam hari berkata, “Senang sekali bertemu lagi denganmu, Heo Yeon-woo.” Translated from dramabeans and koalasplayground’s recaps Komentar Hoaaa
..banyak pertanyaan yang terlintas di kepalaku selama membuat sinopsis ini - apakah kematian Ah-ri dan kelahiran Yeon-woo yang bersamaan ada hubungannya? Apakah Yeon-woo titisan dari Ah-ri? Apakah kemampuan Wol nanti diperolehnya dari Ah-ri? Lalu perkataan Ah-ri mengenai melindungi Yeon-woo seumur hidupnya? - kurasa sikap raja pada Yang Myung didasari pada luka hatinya karena mengira adiknya Pangeran Uisung mengkhianatinya. Ia pikir lebih baik Yang Myung dan Hwon dipisahkan dari awal agar tidak terulang kejadian yang sama. Aku menyadari pesona saeguk berbeda sekali dengan drama modern. Dari cara berbicara dan cara bersikap, semuanya serba lambat dan jelas. Setiap adegan dipenuhi intro, kadang pemandangan alam, suasana istana, suasana kota. Lalu warna warni. Drama ini penuh warna. I love it^^ Tapi sageuk tetap saja Kdrama dan sudah terlihat polanya Pasangan utama -chaebol pewaris perusahaan 
di sageuk ya Putera Mahkota pewaris tahta - tak sengaja bertemu -menarik tangan dan berlari -berdebat -saling melotot Sementara poor second lead - Memandangi dari jauh - baik hati - mendekati sempurna - memendam perasaan di dalam hatinya Hmmm
sekarang pilih mana Hwon atau Yang Myung? Aku lebih suka Hwon hehe...entah ya kalau Yang Myung dewasa muncul p Tapi bintang episode kali ini adalah cute bangeeeeettt^^ pengen dibawa pulang hahaha =D

Stars Soo Hyun Kim, Ga-in Han, Il Woo Jung, Min Seo Kim. Nonton dan Download DramaQu The Moon Embracing the Sun Drama Korea Online Sub Indonesia. Sinopsis Drakor : The Moon Embracing the Sun Subtitle Indonesia- menceritakan Kisah cinta rahasia antara Lee Hwon, seorang raja fiksi Joseon, dan Wol, seorang dukunwanita.

Moon Embracing the Sun Episode 1 Due to the sabotage that was held by the queen dowager Yoon, who seeks great lust for power, and Daehyung Yoon, who is a royal relative my marriage, the king's beloved half brother
 read more Moon Embracing the Sun Episode 2 Yeom Heo, who is the son of Hong-Mun-Gwan Dae-Je-Hak and the older brother of Yeonwoo, is a perfectly attractive man who is handsome, smart, and kind at the same time. After acing
 read more Moon Embracing the Sun Episode 3 Nok-yeong senses a myserious energy from the two kids in front of the palace. The queen dowager orders her to look into the fortunes of princess's friends, so that a future queen can
 read more Moon Embracing the Sun Episode 4 Daehyung's party gets elated due to the prophecy that was told by the royal shaman. They make their move to make Bokyung as the queen. Source Kocowa Moon Embracing the Sun Episode 5 Yeonwoo stays at the detached palace, Eun-Wol-Gak, learning her manners as the princess consort. Prince Hwon wishes her best luck while giving her a lovely look. The royal shaman Nok-yeong
 read more Moon Embracing the Sun Episode 6 Two people are digging Yeonwoo's grave in the middle of the night. Yeonwoo, who was shivering inside the coffin, gets rescued by the two, but loses her memory. Source Kocowa Moon Embracing the Sun Episode 10 Hwon orders Hyungsun to bring in the royal physician and a female nurse to treat Wol. Woon, who realized that Hwon is in deep confusion, gives a letter to him saying that it was found
 read more Moon Embracing the Sun Episode 11 Nok-yeong with a frightened look on her face, appears in front of Yangmyung, who stopped Wol from going to the king's dorm. Source Kocowa Moon Embracing the Sun Episode 12 Yangmyung steps back at the scene where Hwon and Wol are looking at each other. Daehyung thinks about the reason why Hwon has been traveling incognito. Meanwhile, Wol has decided to
 read more Moon Embracing the Sun Episode 13 Hwon, who was about to sleep with Bokyung, gets struck by some random illness, which made the palace in a state of emergency. Bokyung seeks for revenge on Hwon, who gave her humilitation,
 read more Moon Embracing the Sun Episode 14 Wol has been expelled to a low-class hospital Hwal-In-Seo, wearing a criminal marked robe. Meanwhile, Hwon loses the upper hand at the royal court and gets humiliated by the vassals.
 read more Moon Embracing the Sun Episode 18 Hwon was told by Gyutae Hong, that princess Minhwa is related to the murder of princess consort. Hwon discovers the whole plot step by step. Source Kocowa Moon Embracing the Sun Episode 19 As the two posters, one saying that the king has let a female shaman into his dorm and the other one saying the Yoon clan has murdered the princess consort, were up at the same time,
 read more Moon Embracing the Sun Episode 20 On the day of Kang-Mu Kang-Mu-Nal, Hwon gets surrounded by Daehyung's army while heading to the Royal Ancestral Shrine. Source Kocowa

ï»żSinopsisGlobal The Moon That Embraces The Sun loading Heo Yeon Woo, yang berumur tiga belas tahun dipilih menjadi Puteri Mahkota Joseon sampai Ibu Suri merencanakan rencana keji melawannya dan dengan diam-diam memerintahkan untuk membunuhnya.
recaps discussion news cast 288 February 2, 2012January 24, 2016 The Moon That Embraces the Sun Episode 10 by javabeans What a fantastic episode for our men. This really should be The Sun Embraces That Other Sun And Heck, Also Those Other Friendly Suns, While We’re At It. Yes, the two suns are brothers and that would require breaking a number of taboos, but hey, I’m game if you are. Sigh. Another ratings increase the ninth straight one with today’s episode bringing in a Ratings were for Captain and for Wild Romance. Good grief. I mean, I’m entertained so I’m not complaining — it’s just way beyond my expectation. Timing and circumstance really have so much to do with which shows hit which numbers; previous sageuk hits Princess’s Man and Tree With Deep Roots are both better dramas, but they aired in different circumstances. But Moon/Sun can thank them for setting the stage for it to come in and dominate. SONG OF THE DAY Feelbay – â€œë‚źìž â€ Midday nap [ Download ] Audio clip Adobe Flash Player version 9 or above is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser. EPISODE 10 RECAP In his bedchamber, Hwon addresses Wol in language that I’m sure must have been carefully and intentionally selected to hint at the underlying sexual tension driving everything — this drama’s whole conflict centers around sex, after all — as he tells her she must make him forget his exhaustion and put his pain to bed. She says she will, as the spiritual object she believes herself to be. Standing just outside, Bo-kyung cracks open the doors and is immediately alarmed at Hwon’s reaction to Wol, and readies to storm in. But Woon pushes the door closed and she loses the moment. She glares at him, but forces a smile as she tells Hwon’s entourage that she was merely worried about the king. Back in her own room, Bo-kyung breaks down in angry tears. Her fears have been realized, because she had recognized that Hwon was looking at the shaman with the eyes of a man for a woman, not a king for his good-luck charm. Hwon calls for the court doctor, surprising all by saying it’s not for him, but for Wol. Hyung-sun protests, because the royal physician is reserved for royalty. Hwon says that her job is to absorb the evil energy from him, and therefore ensuring her health is for the king’s benefit, overriding Hyung-sun’s horrified protests. Hwon reads a book while his physician attends to Wol, although he can’t help sending her longing glances, which don’t escape Hyung-sun’s notice. Then, Wol takes her usual position and watches over Hwon’s sleep. After she leaves, Hwon opens his eyes, not having slept after all. Woon is given the note taken from Wol, intended for the king, and in the morning he gives it to Hwon. It basically tells him that though she’s not considered a person, she wishes to be the king’s citizen. He recalls his harsh words earlier, and reads this as a rebuke of his dismissal of her worth “She means that a shaman is still a person, so I shouldn’t disregard her.” Hyung-sun muses that it’s rare enough for a shaman to know how to write, but also that she’d dare send this kind of message. Yet this also stirs another memory, of another letter he received from a 13-year-old. His thoughts echo his 15-year-old words “How could I forget you?” Hyung-sun knows what he’s thinking, and gently reminds him that Wol is is not Yeon-woo. Hwon gets defensive and can’t even bear to hear Hyung-sun continue with the reminder that she’s dead, and he angrily shuts him up. Hyung-sun informs him of Bo-kyung’s visit and entreats Hwon to consider her feelings, and how hurt she must have felt to have abandoned pride to come to him. Bo-kyung is moping in her room when she receives word that the king plans to see her. This is great news for all the queens, especially queens mother and dowager. Granny attributes this to the shaman-charm, who has single-handedly improved the king’s health and facilitated reconciliation with Bo-kyung, and she takes this as proof that Wol is indeed the successor to Nok-young. She decides to request another fortune-reading to move the consummation date up while things are looking good. Bo-kyung happily receives Hwon, who mentions her unannounced nighttime visit. She says it was purely out of concern for him but he cuts to the heart of the matter, as always, insinuating that it was really about keeping tabs on him. He says that there was no person in his room that night, merely an amulet, as a way of dismissing her concerns — See? It’s just a thing. No reason for you to interfere. The words are polite but there’s a menacing quality to Hwon’s tone, and Bo-kyung is ill at ease. Hwon reminds her that they are to keep their space until the consummation in a month, and Bo-kyung understands that he’s really warning her not to visit his quarters again. Bo-kyung grapples with her frustration after he leaves, wondering what he is trying to hide from her, and why he has to go so far as to order her away. She breaks down in tears as she wonders if the thing he’s covering up for is love. First the dead girl, and now the lowly shaman? She orders her lady in waiting to find a court lady with close access to the king. She wants someone to watch the king’s visits with his shaman-charm and report to her — secretly, of course. Yang-myung returns to town to search for Wol, to no avail. He recalls Wol assuring him that she was safe, and wonders if that’s true. He passes a group of young court shamans, and Jan-shil recognizes him from that time years ago when he saved her from the quack peddlers. She runs after him, adorably calling him “Oraboni” and grabbing him in a bear hug. He doesn’t recognize her, all grown now, and is confused until she reminds him of the “magic stone” he once talked about. Memory thus jogged, Yang-myung greets her warmly. Jan-shil tells him she’s no longer a phony seer but the real deal, one of the shamans of Seongsucheong. And that makes the pieces fall into place for Yang-myung — Seongsucheong is the safest place for a shaman in the city — and he asks urgently whether a girl named Wol is among them. But Jan-shil remembers how furiously Nok-young warned her to keep her mouth shut about moon/sun related talk, especially regarding Yeon-woo, and the bodily harm she was threatened with. So she shakes her head no and says that there’s nobody like that around. Jan-shil goes to Wol’s room with a heavy heart, sorry for lying. Sleeping Wol has a fitful dream, and relives the memory of that long-ago night at the festival. Out of context, though, the sight of Hwon wearing that big mask is spooky, and the dream has teh tone of a nightmare. Just as he lifts the mask to reveal his face, she wakes up. It’s a recurring nightmare that always ends before seeing his face. Wol’s particularly disappointed tonight, feeling like she was just about to see his face. Seol is there when she wakes and thinks sympathetically that the face she wants so badly to see is the one she looks on every night. That evening, Hwon is waiting for Wol when she enters and refers to her letter, which conveyed her resentment of him. She protests that she didn’t mean it in that sense, and he allows that maybe she doesn’t resent him — but she did mean it as a reproach. She answers that she only meant to say that she would undertake her duty to the best of her abilities, and that misunderstanding is bound to arise if the reader of the note approaches it with preconceived notions. If he felt something in her note, perhaps it’s because there was a reason he made that inference. Hwon reads into that remark as well, supposing that she’s insinuating that he’s ruling badly. Even though Wol has a tendency to speak in poetic riddles, Hwon does seem to be overreacting this time and he gets worked up, reminding her of her place and that he is not to be trifled with. He exclaims, “I am Joseon’s
!” in much the same way he had at their first encounter. Hwon cuts himself off, recalling that very thing, and declares he’s in need of some air. Wol, as his charm, is ordered to follow him outside. He orders his entourage to stay at a distance, keeping only Wol nearby with the excuse that she’s his charm. They stand outside the closed palace building that was once hers, and that stirs a memory — of young Hwon crying after her as Yeon-woo was kicked out. Assuming her medium powers are responsible for the vision, Wol asks if this place holds sad memories for the king “Was the person who shed tears at this place
 you?” He looms over her and asks intently, “What did you see?” Then he grabs her even closer — rawr! — and asks if she knows this because of her supernatural powers. She says yes, and he tells her to use those powers, then, to answer a question “What do you think I’m going to do now?” Watching from across the courtyard, Hyung-sun and Woon avert their eyes as Hwon asks whether she thinks he would embrace her, disregarding her status. And then he eyes his uncomfortable staff, all shifting and looking down — and grabs Wol’s hand to run away. HA! I love that he was being intentionally discomfiting to get everyone to look away. Racing across the palace grounds, Hwon ducks into an empty building and demands to know who she really is “You are not Wol.” But she has no other identity, and she says that before he gave her a name, she was just a nameless shaman. Hwon looks at her entreatingly, asking, “Do you really not know me? Have you truly never met me?” Wol asks if he’s looking to find Yeon-woo in her, and if her resemblance to that woman is why he’s keeping her close. He looks devastated as she tells him that she isn’t that person. Lashing out, he says she’s overstepped her bounds for assuming he cared for her, and that she’s a mere charm, not a person. Who is she to send him into such chaos? He warns her to keep away — if she crosses the line again, he won’t forgive her. His entourage awaits outside, and he leaves with them, dismissing Wol’s services for tonight. He does send Woon to follow her back to her quarters, though. Nok-young finds Wol outside and asks in concern if something happened, alarmed when Wol asks, “Who am I?” She confesses that she’s seeing strange visions, and while they must be someone else’s memories, they feel like her emotions. Not really believing it, Wol asks, “I can’t be the owner of those memories, can I? No matter how much I resemble her, I can’t become her, can I?” As though she wishes she were, so she could have the king’s love or maybe just ease his pain. Seol witnesses the conversation with tears of sympathy. Yeom freaks out to have Yang-myung pop up outside his house, and the two friends are then further freaked out by the silent arrival of a third party — Woon. Ha. Woon is here to convey Hwon’s orders to Yeom to appear at the palace, and on his way out gets a glimpse of a letter written on familiarly bright yellow parchment. Yeom explains it as an old letter from Yeon-woo. Seol once more visits Yeom’s house to get a glimpse of him, not seeing that Woon has clocked her shadowy presence. He surprises her with an attack and asks who sent her. Seol knocks his sword aside and runs away. The two remaining friends have a drink, and Yeom asks whether it’s true that Yang-myung has a new sweetheart, wondering what she’s like. Yang-myung reminisces about that one instance eight years ago, on the night before Yeon-woo was to be decided as the princess bride. He’d offered to take her away, but she had dismissed him by telling him not to joke, and he had let it go at that. Yang-myung “If I hadn’t disguised it as a joke
 If I’d had more courage, and held out my hand
 If I had shown my true feelings and asked her to run away
 would she be with me now?” Seol finds Wol waiting up when she returns, and explains that she was visiting her former owners’ house. Wol smiles and says they must have been good people for her to still feel attached, and Seol answers that they were “When I was not even treated like a beast, they treated me as a person and gave me the pretty name Seol.” She finishes the thought in her head, adding, “That’s the kind of person you were.” After Yang-myung leaves, Yeom goes to Yeon-woo’s old room
 where he finds her old chest. OH THANK GOD. Will somebody find that damn letter already? Yeom remembers Yeon-woo’s words about going through with the bridal selection despite her family’s worries. He lifts the lid to find the scrap of paper, curiously out of place, which immediately grabs his attention. He pulls it out, and sees that it’s addressed to the Crown Prince. Yang-myung walks along the deserted road, stopping short at the sight of a dark figure. It’s Jan-shil, and she tells him emotionally that she’s sorry, and that she’ll help him find the woman he’s looking for. She grabs him in a hug, crying, “Because you saved my life. I’ll repay that kindness, I promise.” Yeom visits his mother prior to making his trip to the palace. Min-hwa’s disappointed he didn’t tell her in advance so she could go with him, and Mom asks if she’s angry. Min-hwa says no, not angry — uneasy. Because if her husband goes to the palace alone
 Cut to Yeom, stirring up a frenzy among the court ladies, just like old times. Hwon warmly receives Yeom, whom he still calls Teacher, and invites him to settle in for a chat. Our axis of evil plays the role of today’s political exposition fairies as they receive word of Yeom’s sudden appearance at court and try to unravel its significance. I guess “Because I wanna hang out with my friend” doesn’t compute with this council of backstabbing conspirators? One minister comically complains that his hottie ranking slips whenever Yeom’s around, but then they get to the crux of the problem As the princess’s husband, Yeom isn’t supposed have anything to do with politics, and thus his presence at court is dangerous. His very existence is problematic on a symbolic level not unlike Yang-myung, since there are those willing to rally around him, perhaps moved by his father’s lingering influence. Yeom has deliberated over the letter, and now presents it to the king, explaining that he decided the right thing to do was to return it to the rightful recipient. Hwon can’t hide his emotion as he confirms that this is Yeon-woo’s last letter to him. Bowing respectfully, Yeom advises Yeom to forget her now, and to remember his wife. He says that Yeon-woo wouldn’t have wanted him to stay stuck in her shadow either. Hwon notes sadly that everybody is telling him to forget her. After Yeom leaves, he sits there staring at the unopened letter for a long while, and finally reads it. Yeon-woo “Crown Prince, I gather the last of my strength to leave this letter. I do not know if it will cause trouble or even if it will reach you, but I write this anyway. Before I leave, even only through the things I have learned from you, I was very happy. But now you must stop blaming yourself, and think of me as a memory. My father will bring me medicine soon. Then I will no longer be able to see you. You must forget me, and years later become a good and wise king.” He cries, asking, “How much must she have hurt? How painful must it have been?” He asks Hyung-sun to bring him his old chest, and sobs that he can’t remember Yeon-woo’s handwriting anymore. He has to see her old letter as confirmation. Bo-kyung’s court spy reports to her about the king’s nighttime stroll, as well as Yeom’s visit. He was seen in troubled spirits afterward and asked for a chest bearing the hanja character for rain. Bo-kyung seems to recognize this immediately, with some concern. Hwon takes out the old letter, the apology she’d spent so much time on. But as he reads, it triggers another thought and he fumbles for a different letter — the one he recently received. Hwon compares the handwriting of the letters, which contain some of the same words. He orders Wol brought to him immediately. Wol is escorted to his quarters, but along the way she’s jerked to the side by Yang-myung, who asks intently, “Do you recognize me?” As he does, Hwon finishes his comparison and looks up with conviction. COMMENTS Ack! He knows! They both know! You’re just going to cut out here?? Right, of course you’re going to cut out here; you don’t get to 30%+ ratings by just giving it away, I guess. I’ll give it to this show — even in a slower episode which is what I thought of this one, it always pulls out a cliffhanger designed to rope us back like a crack addict at the bottom of his pipe, or however else you run out of crack. I said before that I wished Bo-kyung had been developed differently, to not be so outright malicious from the start, and that feeling is growing. I understand that she was raised by a villainous father, but she would have been such an interesting character if she had been allowed to “choose” her evil, so to speak, rather than have been marked from the start as a dark soul. This also stems from Kim Min-seo’s portrayal of Bo-kyung, which I think is fantastic. And yet the problem is, I think she’s giving the character depth that isn’t there in the writing. That’s not as bad a problem as the reverse scenario, but it does give me moments of confusion as a viewer. As a child, when she saw the lovebirds slipping away from the festival and cried, I felt nothing for her because there was nothing to show why she should feel so crushed; they had no existing relationship, and she’d never even looked at him admiringly. She could have been smitten by him at the soccer match, but again, wasted opportunity. Thus I felt and still feel that Bo-kyung’s issue is about jealousy over all the things Yeon-woo had, rather than jealousy over the king’s heart — because as far as I’m concerned, she doesn’t care for Hwon, the person. It’s all about what this represents She’s always felt inferior to Yeon-woo, and her insecurities aren’t dead just because the girl supposedly is. It would have been a wonderful thing to explore, wouldn’t it? Here’s what I would have done In their youths, I would have had Bo-kyung misunderstanding Hwon’s request to see her in secret, rather than realizing the truth in two minutes. She could have then built him up in her mind for days and read signs into everything, so when she later found out he meant to see Yeon-woo, that crushing disappointment would have had some bite. Then she could feel hurt over their relationship, whereas right now I feel like she’s a toddler unwilling to relinquish a toy because it’s hers. I’m not saying we can’t enjoy what we have, because I’m going with the story that’s given to us and it’s still entertaining. It’s just rather one-dimensional, ignoring its early potential to cultivate richer characters and more believable emotions. I have found the continued dumping on Han Ga-in a bit excessive, but it’s true that she doesn’t measure up to the men. I like her quite a lot in this role when she’s with Seol and Jan-shil, and I love that this drama shows us some solid female friendship, as fierce and loyal as any bromance. More of that, please! Han is managing the sageuk-speak pretty well and I think she bears a striking physical resemblance to child counterpart Kim Yoo-jung, so good casting on the looks front. But it’s too bad that Kim Soo-hyun blows her out of the water, and so does Kim Min-seo. I never really thought Yeon-woo was terribly nuanced a character to begin with, though, even in childhood; she was the simplest role of them all, and I partly blame the writing for being flat on that front. That’s true of a lot of the characters, actually, and we are just blessed in some cases with some actors who transcend their material. And boy, did they transcend in this episode. Kim Soo-hyun was pretty much on fire the whole episode through, whether he was being hurt, furious, confused, or heartbroken. And Jung Il-woo is at his best when he’s letting down that mask of mirth, as he did when he confessed to Yeom that perhaps he might have been able to keep Yeon-woo alive and with him if he’d been emotionally sincere. He’s wrong about that — y’know, Fate and all — but that regret is a bitter pill to swallow. RELATED POSTS The Moon That Embraces the Sun Episode 9 The Moon That Embraces the Sun Episode 8 The Moon That Embraces the Sun Episode 7 The Moon That Embraces the Sun Episode 6 The Moon That Embraces the Sun Episode 5 Interviews with Moon/Sun’s child actors Jung Il-woo and the adults of Moon/Sun to appear this week The Moon That Embraces the Sun Episode 4 The Moon That Embraces the Sun Episode 3 The Moon That Embraces the Sun Episode 2 The Moon That Embraces the Sun Episode 1 Hanboks galore at press conference for Moon That Embraces the Sun Tags featured, Han Ga-in, Jung Il-woo, Kim Min-seo, Kim Soo-hyun, The Moon That Embraces the Sun Premium Supporter Currently Airing
Yeonwoo memaohon agar Hyung Sun membiarkannya melihat Hwon dalam gelap sebanyak yang dia inginkan. Hyung Sun mengatakan sesuatu tentang permintaan anak gadis pada ayahnya dan Yeon Woo bisa melihat dan menyimpan Hwon dalam hatinya sebanyak yang ia inginkan. Hyung Sun lalu menghormat dan meninggalkan mereka berdua. The Moon That Embraces the Sun Contents 1 Details 2 Synopsis 3 User/Viewer Ratings 4 Cast 5 Production Credits 6 Notes 7 Recognitions 8 Episode Ratings 9 External Links Details Title 핎넌 품은 달 / Haereul Poomeun Dal Also known as The Moon Embracing the Sun / The Sun and the Moon Tagline Don’t come close! But don’t go far
 Genre Saeguk, romance, fantasy, melodrama Episodes 20 Broadcast network MBC Broadcast period 2012-Jan-04 to 2012-Mar-15 Air time Wednesday & Thursday 2155 Original Soundtrack The Moon That Embraces the Sun OST Synopsis The Moon That Embraces the Sun tells the story of a secret love between Lee Hwon, a fictional king of Joseon, and Wol, a female shaman. Wol was born as Heo Yeon Woo, the daughter of a noble family who won the love of the then crown prince, Hwon. Her enemies, jealous of her family's position in court, schemed against her and wrestled away her rightful place as crown princess and nearly takes her life. Years later, an embittered Hwon meets Wol, now a female shaman who has no recollection of her past. User/Viewer Ratings Cast Main Cast Kim Soo Hyun as Lee Hwon Yeo Jin Goo as Hwon 15 year old Han Ga In as Heo Yeon Woo / Wol Kim Yoo Jung as Yeon Woo 13 year old Jung Il Woo as Prince Yang Myung Lee Min Ho as young Yang Myung Kim Min Seo as Yoon Bo Kyung Kim So Hyun as young Bo Kyung The Palace Kim Young Ae as Queen Dowager Jung Hui Ahn Nae Sang as King Sung Jo Lee Hwon's father Kim Sun Kyung as Queen So Hye Lee Hwon's mother Nam Bo Ra as Princess Min Hwa Lee Hwon's sister Jin Ji Hee as young Princess Min Hwa Jung Eun Pyo as Hyung Sun Song Jae Rim as Kim Chae Woon Lee Won Geun as Woon 15 years old Yoon Hee Suk as Hong Gyu Tae Kim Ye Ryung as Lady Park Yang Myung's mother Seo Hyun Chul as Shim San Lee Seung Hyung as Han Jae Gil Choo Gwi Jung 추귀정 as Court Lady Jo Kim Min Kyung as Court Lady Min Kang Chan Yang as palace maid Lee Jung Hoon as Oh Hye Sung Hong Hyun Taek as royal prince cameo, The Sungsuchung Jun Mi Sun as Jang Nok Young Kim Ik Tae as Hye Gak Bae Noo Ri as Jan Shil Jo Min Ah as young Jan Shil Jang Young Nam as Ali cameo, Heo Family Sun Woo Jae Duk as Heo Young Jae Yeon Woo and Yeom's father Yang Mi Kyung as Shin Jung Kyung Yeon Woo and Yeom's mother Song Jae Hee as Heo Yeom Siwan as Yeom 17 years old Kim Jin Woo as Yeom 4 years old Yoon Seung Ah as Seol Seo Ji Hee as young Seol Yoon Family Kim Eung Soo as Yoon Dae Hyung Bo Kyung's father Jang Hee Soo as Mrs. Kim Bo Kyung's mother Kim Seung Wook as Yoon Soo Chan Others Park Jin Seo Gi Yun Ho Lee Joong Yul So Hee Jung Lee Young Suk Huh Jung Bum Cha Young Ok Gong Jae Won Han Chun Il Seo Kwang Jae Jung Mi Ae Production Credits Chief Producer Oh Kyung Hoon Producer Lee Kyung Shik 읎êČœì‹, Moon Jung Soo Director Kim Do Hoon, Lee Sung Joon Assistant Director Hyun Sol Yib Original writing Jung Eun Gwol Screenwriter Jin Soo Wan Notes Based on the novel 핎넌 품은 달 The Moon That Embraces the Sun by Jung Eun Gwol first published December 29, 2005, who is also the author of the novel that Sungkyunkwan Scandal was based on. Recognitions 2013 46th Worldfest-Houston International Film Festival Special Jury Prize for Drama Series 2013 1st DramaFever Awards Drama of the Year Breakthrough Performance Yeo Jin Goo 2012 MBC Drama Awards Drama of the Year Mini Series Top Excellence Actor Kim Soo Hyun Mini Series Top Excellence Actress Han Ga In Popularity Award Kim Soo Hyun Golden Acting Award, Actress Yang Mi Kyung Writer of the Year Jin Soo Wan Child Actor Award Yeo Jin Goo Child Actress Award Kim Yoo Jung Child Actress Award Kim So Hyun 2012 18th Shanghai Television Festival Silver Award for Foreign TV Series 2012 25th Grimae Awards Best Picture Award Kim Sun Il, Jung Seung Woo Best Lighting Director Jun Hong Geun 2012 1st KDrama Star Awards Excellence Actor Award Kim Soo Hyun Special Child Actress Award Kim So Hyun Special Child Actress Award Kim Yoo Jung 2012 5th Korea Drama Awards Best OST Award - "Back In Time" The Moon That Embraces the Sun OST by LYn 2012 4th Pierson Movie Festival Best Child Actor Yeo Jin Goo Best Child Actress Kim Yoo Jung 2012 39th Korea Broadcasting Prizes Best Actor Award Kim Soo Hyun 2012 48th PaekSang Arts Awards Best TV Drama Actor Kim Soo Hyun Best TV Drama 2012 14th Mnet 20's Choice Awards 20's Drama Star Male Kim Soo Hyun 20's Upcoming 20's Yeo Jin Goo 20's Blue Carpet Star Kim Soo Hyun Episode Ratings See The Moon That Embraces the Sun/Episode Ratings External Links Official site News articles 1, 2, 3 mAINf.
  • 48oj45fkcb.pages.dev/266
  • 48oj45fkcb.pages.dev/10
  • 48oj45fkcb.pages.dev/383
  • 48oj45fkcb.pages.dev/391
  • 48oj45fkcb.pages.dev/230
  • 48oj45fkcb.pages.dev/97
  • 48oj45fkcb.pages.dev/293
  • 48oj45fkcb.pages.dev/165
  • 48oj45fkcb.pages.dev/333
  • sinopsis the moon that embraces the sun episode 10